Sandi adalah siswa yang terkenal keren di sekolahnya.
Banyak cewe-cewe yang suka dan menegejar-ngejar cinta dari sandi bukan tanpa
alasan mereka mengejar dan suka kepada sandi karena Sandi orang yang berwajah
tampan badannya tegap dan tinggi, tubuhnya sedikit berisi Karena dia sering
berolah raga dan sering fitnes, matanya berwarna coklat dan sedikit rada sipit
tidak terlihat matanya kalo sedang tersenyum, halisnya sedikit
tebal dan tidak beraturan , hidungnya mancung seperti orang turkey rambutnya
yang panjang, lebat, dan hitam menambah tampan wajahnya,
Dia itu salah satu murid SMA Negri
3 yang ada dikota Bandung. Sekolahnya
termasuk sekolah yang terfavorit dikota Bandung karena bagusnya sekolah,
fasilitas yang lengkap, eksul yang banyak dan sekarang sudah menjadi sekolah
bertaraf internasioal menjadi daya tarik bagi murid-murid yang ingin
bersekolah, sekarang dia duduk dibangku kelas XI IPA 2 pindahan dari SMA Negri
6 Jakarta. Pagi har ini dia pertama kali masuk sekolah seiring dengan awal tahun
pelajaran baru .
“ tok ,,, tok ,,, tok ,,,“ suara
pintu kamar Sandi diketuk dari luar. “San bangun sudah siang nih!!!“ Suara
ibunya keras dibalik pintu kamarnya . “Cepet sayang bangun bentar lagi udah mau
jam 7, nanti kamu kesiangan berangkat sekolahnya.“ Suara ibunya masih belum membangunkan Sandi
dari tidurnya, “iya mah bentar lagi, Sandi masih ngantuk.“ Dengan mata yang
masih tertidur dan selimut besar yang masih menyelimuti badannya , dia menjawab
pelan. ”Cepet Sandi inikan hari pertama kamu masuk sekolah masa udah kesiangan
lagi. “Ibunya terus berusahaa membangunkan dari tidurnya. “iya Sandi udah
bangun mah.“ dia pun terbangun dari tidurnya ketika melihat jam dinding yang ada dipojok kamar, sandi
kaget karena jam menunjukan pukul 7 pagi
kurang 20 menit , dia pun mulai sedikit sadar dari tidurnya dan sadar kalo
dirinya sudah terlambat untuk berangkat kesekolah diapun terbangun dari tempat
tidurnya dan bergegas membawa handuk dan sedikit berlari menuju kamar mandi .
Setelah selesai mandi dan sudah mengenakan
baju seragam sekolah lengkap dan kantong yang ada di punggungya dia pun keluar
kamar dan turun ke lantai bawah melalui tangga . “sarapan dulu san.“ Ibunya
mengajak sarapan. “Nggak ah Sandi buru-buru udah telat banget mah, Sandi
sarapan di sekolah aja , Sandi pergi dulu yahhh.“ Sambil berjalan pergi ke
garasi depan rumahnya. “iya san hati-hati jangan jangan ngebut-ngebut bawa
mobilnya.” kata mamanya yang sedang duduk di dekat meja makan sedang sarapan roti tawar dengan minuman
segelas susu putih. ”Iya siap mah.“ Jawab Sandi sambil masuk ke dalam mobil
mewahnya.
Sesampainya
Sandi didepan gerbang sekolahnya, ternyata gerbang sekolahnya itu sudah ditutup
karena jam sudah menunjukan pukul 7 lebih 20 menit, Sandi turun dari mobil
mewahnya dan berbicara ke satpam yang sedang menjaga di pos satpam itu. “Pak
tolong bukain pintu gerbangnya dong.“ Sambil
mengetuk-ngetuk kunci gembok gerbang itu, “ kamu ga punya jam ? liat jam berapa
sekarang?”. Sambil menunjukan jam tangannya. “ maaf pak tadi saya telat bangun
tidurnya jadi terlambat, saya kan anak baru pak jadi maafin pak kali ini aja,besok janji deh gakan
kesiangan lagi.“ ujar Sandi sambil meyakinkan kepada satpam sekolah itu yang
kumisnya tebel mukanya garang pake topi item dan sedikit galak gitu. “Oh kamu murid baru yang
pindahan dari jakarta itu ?” Tanya satpam sambil mendekati pintu gerbang itu, “Ia betul
banget pak, nah itu bapak tau, bukain pintu gerbangnya dong pak please.“ Sambil
memohon kepada satpam untuk membukanya.” Iya untuk saat ini bukakan pintunya, tapi
besok jangan harap lagi kalo kamu datangnya terlambat, cepat masuk ! udah mulai
belajar tuh.“ Sambil membuka gembok dan mendorong pintu gerbang “ iya pak saya
janji gakan telat lagi, oh iya parkiran mobilnya disebelah mana?” sambil
membuka pintu mobil dan perlahan masuk
kedalam mobil “tuh disana” kata satpam itu sambil menunjuk kearah parkiran
“makasih pak.“ Perlahan mobilnya masuk dan pergi ke parkiran yang saat itu
sudah penuh dengan mobil yang parkir dan dia mencari tempat kosong untuk tempat
parkir mobilnya “parkir disitu aja deh biar gampang keluarnya.” ujar Sandi
dalam hati sambil memarkirkan mobilnya dibawah pohon yang sangat tinggi besar
dan rindang dedaunannya .
Setelah
mobil mewahnya itu diparkirkan dan mesin mobilnya mati diapun keluar dari mobil
dan membawa tasnya yang disimpan di jok belakang. Sambil berjalan ke kelas Dia
melihat-lihat sekeliling bangunan sekolah yang berdiri tinggi di depan dan
mengamati lingkungan sekolah barunya dia melihat pohon-pohon yang lebat, mobil
yang berjejer, lapangan yang luas ada lapangan futsal dan basket. Dia terus
berjalan menelusuri lorong yang berkeramik biru dan mulai mencari kelas yang
tidak tahu dimana letaknya. Ketika Dia sedang mencari-cari kelas tiba–tiba ada
seorang guru BP bernama Leni yang bertanya
kepadanya. “ Kamu klas berapa? Kenapa masih diluar ?” Tanya bu Leni yang
mengenakan pakaian rapi, membawa tas dan buku di tangannya, rambutnya pendek
sebahu, pakai kacamata, badannya gendut dan sedikit pendek kalo berdiri dengan Sandi
tingginya Cuma sedada dan mukanya keliatan jutek. “Saya kelas XI bu saya murid
baru di sekolah ini, saya pindahan dari jakarta, kalo klas XI itu klasnya
dimana ya bu?” Jawab Sandi terkejut
karena tiba-tiba ada yang nanya dari belakang. “Oh kamu yang pindahan dari jakarta
itu,klasnya ada disana ayo sama ibu diantar ke kelas kamu.”Sambil berajalan
kearah kelas. “Iya bu saya yang pindahan dari Jakarta, makasih bu udah mau
nganter.” Jawab Sandi sambi mengikuti bu Leni dari belakang. Jantung Sandi
berdebar-debar ketika klasnya sudah ada di depan mata, dan disaat dia masuk
bersama bu Leni jantung dia semakain berdetak kencang, mungkin karena hari ini
hari pertama dia sekolah dan hari pertama juga dia bertemu dengan teman barunya
yang belum dia kenal.
Fina
... dia anak ke satu dari tiga bersaudara dia tinggal bersama keluarganya di
perumahan didekat sekolahnya, dia mempunya adik perempuan yang satu klas 5 SD
dan satu lagi umurnya sekitar 5 tahun. Keluarganya hidup dalam kesederhanaan
dengan rumah yang tidak terlalu besar, uang jajannya pas-pasan, dan makan
dengan seadanya saja. Tubuhnya tidak terlalu tinggi dan juga tidak terkalu
pendek kulitnya putih dan bersih, bibirnya bersih dan mungil, pipinya chubbi,
giginya putih dan rapi, senyumnya lebar menawan hati orang yang melihat
senyumnya, rambutnya hitam,lebat, panjang namun diikat seperti ekor kuda
belakangnya dan depannya di belah sisi kiri.
Dia
sekolah di SMAN 3 Bandung karena selain sekolah terfavorit dikota Bandung SMAN
3 juga sekolah yang paling dekat dengan rumahnya cukup berjalan kaki ke depan
komplek dan sekali naik angkot untuk bisa sampai ke sekolahnya. Di sekolahnya
dia cukup terkenal akan kepintarannya,
bukan hanya kepintarannya saja yang membuat dia terkenal dia juga terkenal
karena kecantikan wajahnya dan sifatnya yang baik ,murah senyum dan tidak
sombong.
Pagi
hari ini adalah hari pertama masuk sekolah lagi, dia masuk klas XI ipa 2 karena
klas ini klas yang siswanya yang berprestasi, dia juga mendapat beasiswa karena
dapat peringkat ke satu di kelasnya. Seperti hari-hari biasanya jam enam pagi dia sudah siap untuk sekolah,
dia sudah mengenakan baju seragam sekolah lengkap, sudah meyiapkan makanan buat
sarapannya yaitu nasi goreng bawang adalah kesukaannya dan segelas teh manis di
meja makan.
Setalah
beres sarapan Fina pun pergi pamitan
kepada orang tuanya untuk pergi ke sekolah. “Mah Fina pergi sekolah dulu yah.”
Sambil mencium tangan ibunya.“Iya sok Fin hati-hati, belajar yang bener yah.“
Dia pun pergi keluar rumah.
Dia
berjalan kedepan kompleknya sekitar lima belas menit dan menunggu angkot yang lewat dijalan, tidak
berapa lama kemudian angkot yang ditunggunya lewat dan dia pun masuk dan duduk di pojok belakang
angkot. Sesampainya di depan sekolah dia memberhentikan angkot dan berhenti di
depan sekolahnya. “Kiri kiri kiri mang depan SMAN 3.“ sambil mengetuk-ngetuk
kaca jendela mobil. “Oh iya neng.“Kata supir angkot dan mulai berhenti
angkotnya.
Dia
berjalan mengikuti murid-murid yang datang lebih dulu di depannya dia klas XI
IPA 2 dia pun masuk kedalam kelas dan duduk di bangku pertama di pinggir
jendela . Ketika dia diam melihat kearah lapangan tiba-tiba dibelakang ada yang
memanggil manggil nama dia.“Fina hey Fina.“suara Bella dan Dian memanggil Fina.
Fina pun menengok kepada mereka berdua dan betapa kagetnya sahabat waktu smpnya
itu menjadi teman temen sekelas lagi setelah berapa lama mereka tidak bertemu ”Bell ... Bella?
hmm ha.. Hadian?” sambil menunjuk kearah sahabatnya itu.”Kalian kelas ini juga?”
Tanya Fina sambil tersenyum senang melihat mereka.“Iya Fin aku sama si Dian
klas IPA 2 juga.“ Sambil melangkah mendekat dan duduk disampingnya. “Oh asyik
atuh jadi ada temen, kalian apa kabarnya?” sambil salaman kepada temennya. “alhamdulillah
baik Fin, ga nyangka yah kita bertiga bisa sekelas lagi.“ kata Dian yang
melihat Fina dan Bella sedang duduk di bangku. “Ia Dian ga nyangka yah,
baguslah kita kan bisa kaya dulu lagi sahabatan dan maen bareng lagi.“ Ketika lagi asyik mengobrol tiba-tiba suara Bel
menghentikan obrolan mereka karena sebentar lagi guru akan datang dan mulai
belajar lagi seperti biasa .“Fin aku duduknya sebelah kamu yah ?” sambil
menyimpan tasnya di meja.“Oh iya Bell duduk disini aja, dulukan kita duduk
berdua terus waktu smp.” Jawab Fina sambil tersenyum lebar.
Pagi
hari dikelas itu Bella dan Fina sedang asyik mengobrol tentang masa lalunya, Dian
saat itu mengobrol dengan teman-teman barunya tiba-tiba bu Leni masuk kedalam
kelas bersama seseorang yang tinggi besar yang jelas dia belum pernah dilihat
oleh Fina. ”pagi semua.“ Suara bu Leni menyapa senua murid yang ada di dalam
kelas, melihat bu Leni masuk,semua murid langsung kembali ketempat duduknya
kelas yang tadinya ribut tiba-tiba hening ketika bu Leni menyapa mereka.
“paggiii buuu.” Serempak murid yang di klas menjawab. “Hari ini klas XI IPA 2
kedatangan murid baru yang pindahan dari SMAN 6 Jakarta, ayo silahkan
perkenalkan diri kamu kepada meraka.” Sambil menyuruh Sandi maju selangkah
kedepan Sandi pun mulai memperkenalkan diri. ”Nama saya Sandi pratama,saya
pindahan dari SMAN 6 Jakarta, salam kenal semuanya.” sambil menganggukkan
kepalanya. “ Fin liat tuh anak barunya keren yah ?” kata Bella kepada Fina. “Ga
ah biasa aja sama ma yang lain.” jawab Fina yang tidak memperdulikan anak baru
itu. “Iya silahkan duduk ditempat yang kosong.” Bu Leni menyuruh Sandi duduk,
saat itu kebetulan kursi-kursi sudah terisi oleh murid-murid Cuma hanya satu
yang kosong yaitu kursi disebelah Dian , Sandi pun duduk bersebelahan dengan Dian.
“halo
nama gue Hadian tapi panggil aja gue Dian.” Kata Dian yang memulai percakapan
dengan Sandi. “Oh iya gue Sandi.” sambil menyodorkan tangan untuk bersalaman.
“Kenalin juga sahabat gue nih Fina yang rambutnya kaya ekor kuda dan satu lagi Bella yang pake bondu merah.” Sambil
menepuk bahu kedua sahabatnya yang ada di depan,sambil tersenyum Fina dan Bella
pun menoleh ke belakang dan mulai berkenalan dengan Sandi. “Gue Bella ...” Sambil
menatap wajah Sandi yang tampan itu “Sandi ....“ balas Sandi sambil tersenyum
kepada Bella. “Satu lagi ko ga mau kenalan ?“ Tanya Sandi sambil menyodorkan tangannya
kepada Fina yang saat itu masih diam saja. “ohh sorii, nama saya Fina.“ tangan Fina
bersalaman dengan muka datar dan wajah tanpa exspresi ”seneng bisa berkenalan
dengan kalian.” ujar Sandi kepada mereka.“Hmm iyya” jawab Fina pelan.
Disinilah
dimulainya persahabatan mereka yang terjain Sangat erat, persahabatan mereka
sudah terjalin selama empat bulan, kemanapun mereka pergi selalu berempat
dikantin,ditaman belakang sekolah mereka selalu bersama ditempat itu karena
taman belakang sekolah adalah tempat favorit mereka untuk berkumpul bercerita
dan sharing bersama. taman belakang sekolah itu tempatnya Sangat sejuk sekali, tanaman
hijau disekelilingnya dan bunga berwarna warni menambah indahnya taman itu,
mereka selalu duduk dibangku panjang yang ada di taman itu.
Saat
jam istirahat di taman mereka berempat sedang mengobrol. “Gue laper nih, kalian
laper juga ga?” sambil memegang perut yang lapar karena tadi pagi dia tidak
sempat sarapan di rumahnya. “ Ia gue juga laper San , kekantin yu kita beli
makanan.” Ajak Dian yang saat itu juga sedang lapar “gue titip beli baso aja
deh tapi jangan pake pedes yah, minumnya es jeruk aja deh, lo mau nitip beli
makanan juga ga Fin?” Tanya Bella ke Fina “ga ah gue masih kenyang tadi udah
sarapan dirumah.” Jawab Fina “yakin Fin kamu gakan nitip makanan?” Dian
meyakinkan lagi ke Fina “ia biar sekalian belinya Fin.” Suara Sandi sambil
menatap wajah Fina “ga San, makasih udah kenyang.” Yaudah San kita berdua
kekantinnya yu keburu masuk” sambil melangkah pergi ke kekantin bersama Sandi. “Fin si Sandi keren banget yah
udah gitu baik orangnya dan ga sombong.” Sambil memetik bunga-bunga yang ada di
sekitar “ya lumayan lah,tapi kerenan pacar gue Bell hahaha.” Bella pun terkejut
kalo Fina bilang sudah punya pacar, karena setau dia Fina gapernah cerita kalo
dirinya deket sama cowo, apalagi cerita tentang pacarnya, Bella pun duduk
disebelahnya berhadap-hadapan dengan Fina. “apa... loe udah punya pacar ? dan
lo gapernah ngasih tau ke gue Fin.” tangannya memegang pundak Fina “ hahaha iya
Bell gue udah punya pacar udah satu bulan waktu itu si Ricky nembak gue, yaudah
gue terima aja lagian kan gue udah lama jomblo jadi apa salahnya gue terima aja,
sebenarnya gue tuh suka sama seseorang Bell tapi dia gapernah nembak gue,
mungkin dia ga tau kalo gue suka ma dia gue kan orangnya ga suka menunggu dan gue sukanya yang pasti-pasti aja.“ Fina pun menjelaskannya dengan singkat “udah
satu bulan? Dan lo baru cerita sekarang ? hahaha dasarr ah, siapa emang yang
loe suka? ” Fina pun tertawa“ iya Bell, gue ga sempet cerita loe sibuk maen
mulu sih sama si Dian hahaha, ada deh Bell ntar juga loe tau siapa orangnya.”
exspresi wajah Fina pun berubah menjadi bahagia. “ Oia si Ricky yang anak kelas
XII IPS 2itu kan? uhh wow ko bisa? emang loe udah lama PDKT nya ma dia?” Tanya Bella
yang semakin penasaran dengan pacar barunya Fina “ iya dia Bell yang suka maen
basket itu, dia kan kaptennya, udah lama ko dari kelas satu deketnya tuh Cuma
dia baru nembak gue bulan kemaren.” Bella pun bertanya lagi karena dia tidak
percaya bahwa sahabatnya pacaran dengan si Ricky yang terkenal
playboy,bandel,dan suka tawuran memang dia orang nya tampan hidungnya mancung
,bibirnya tebal, kulitnya putih, halis tipis, dan matanya sedikit berwarna
biru, “bukannya dia tuh orangnya playboy kan ?” Fina pun langsung menjawab pertanyaan
dari Bella “huhh enak aja kamu bilang dia playboy, dia itu orangnya baik tau,
setia, ga suka bohongin gue dan yang jelas dia cinta banget sama gue Bell
hehehe kamu cemburu yah?” Bella pun menggeleng-gelengkan kepalanya “ ihhh ngga
ngapain gue ceburu kenal juga ngga dia kan kamseupay hahaha ya bagus deh kelo
loe udah punya pacar sekarang gue ikut bahagia aja gue Cuma mau ngingetin aja
hati-hati ma cwo tuh soalnya banyak yang suka bohong dan baik hanya di depan
aja di belakangnya kan kita ga tau “.
Saat
sedang asyik mengobrol dari kejauhan terlihat Sandi dan Dian membawa makanan “
eh eh eh Bell jangan kasih tau mereka berdua yah, kalo gue udah punya pacar
,ini rahasia kita berdua yah?” Fina memohon agar Bella tidak memberi tahu
mereka berdua “ iya Fin tenang aja rahasia aman di tangan gue, wani piro ?
hahaha” ,kata Bella sambil tertawa “ hahaha dasar loe awas aja kalo di
bilang-bilang ma mereka“ sambil menjitak kepala Bella “ sakit tau!!! ia ia
gakan bocor ko rahasianya tenang aja Fin.“ Bella kesakitan karena di jitak
kepalanya.
Sandi dan Dian pun datang dengan membawa
makanan “nih Bell basonya sori lama tadi penuh banget di kantinnya “ sambil
memberikan baso dan minumannya ke Bella. “ iya gapapa pantes aja lama.“ Bella
mengambil baso dan langsung memakannya. “nih minuman yang seger buat kamu Fin.“
Sandi memberikan minuman teh dingin kepada Fina. ”gue kan ga beli minuman San...”
tangannya menolak minuman yang di kasih Sandi. “udah ambil aja, ini minuman buat
loe, gue yang traktir, gue tau loe haus dari tadi ngobrol terus.“ Fina pun
mengambil minuman itu dan langsung meminumnya. “Cie cie cie prikitiw ah ada
yang perhatian nih hahaha.” Bella menyindir meraka berdua. “Apa sih Bell...
hehehe makasih yah San.“ Fina tersipu malu karena disindir oleh Bella. ”iya
sama-sama Fin.” Ujar Sandi kepada Fina. Bel pun berbunyi tanda masuk,merekapun
kembali ke kelas untuk kembali belajar.
Merekapun
bergegas pergi masuk kedalam kelas,seperti biasa ketika mereka sedang belajar Fina
melihat kearah lapangan basket melihat pacarnya Ricky sedang bermain basket. Sandi
pun memperhatikan Fina yang sedang melihat kelapangan basket itu. “Hey lo lagi
liatin siapa Fin ?” Tanya Sandi sambil menepuk punggung belakang Fina. “Apa sih
San aku Cuma liat yang lagi maen basket ko hehehe.” Fina tersenyum malu karena
ketauan sedang melihat pacarnya. “Kalo ga ada ko serius gitu ngeliatinnya?” Tanya
Sandi dengan muka serius dan dahinya yang mengerut. “gada ko San,beneran.” Jawab Fina ke Sandi. ”Oh gitu yah kirain ada
yang kamu suka hehehe.” merekapun berhenti mengobrol dan sekarang mereka serius
memperhatikan guru bahasa indonesia yang sedang menerangkan.
Beberapa
jam kemudian bel pulang pun berbunyi, semua murid berhamburan keluar dari
kelasnya, mereka berempat pun berjalan sama-sama. “hey kita main yu?” Ajak Sandi
kepada sahabatnya. “Maen kemana San? Tanya Dian ke Sandi. “kemana aja deh yu
yang penting kita maen.” Ujar Sandi kepada Dian. “Kita keliling kota bandung
aja yu? Si Sandi kan baru di Bandungnya jadi belum tau kota bandung, loe ikut
kan Fin?” Tanya Bella ke Fina. “ hmm ... duh ntah yahh gue udah ada janji euy
jadi gabisa ikut, kalian aja deh.” Jawab Fina sambil kebingungan. “Emang kamu
ada janji sama siapa gitu Fin?” Sandi bertanya heran karena dia tidak mau ikut.
“Aku ada janji sama seseorang San, sori banget yah gue ga bisa maen sama kalian,
lain kali aja deh gue pasti ikut“ Ujar Fina
kepada sahabatnya “Yaudah kita bertiga aja maennya, gapapa ko Fin sok aja kalo
ada janji gue ga maksa ko.” kata Sandi dengan sedikit kesal ”Oh yaudah aku
pergi duluan ya.“ Fina pun berpamitan dan langsung pergi kearah gerbang untuk
menunggu Ricky pacarnya menjemput dia, Sandi bersama Dian dan Bella pun mereka
pun pergi ke parkiran mobil dan segera pergi bermain mengelilingi kota Bandung.
Fina
berdiri dipinggir jalan menunggu jemputan dari pacarnya, sekitar lima belas
menit menunggu, pacarnya pun datang dengan mengendarai mobil honda jazz
berwarna hitam, mobilnya pun berhenti di depan Fina “ ayo masuk sayang.” Ricky
pun keluar dan membukakan pintu untuk pacarnya. Finapun masuk kedalam mobil “makasih” Ricky
langsung bergegas masuk kedalam mobil dan pergi ke tempat bioskop” kita jadi
nonton kan yang?” Tanya Ricky sambil menyetir mobilnya “iya hayu terserah kamu aj.”
Jawab Fina sambil tangannya main BBnya “Oh iya sekarang ada film baru loh yang
judulnya perahu kertas 2 kita nonton film itu aja yu, mau kan?” Tanya Ricky ke Fina
”iya terserah kamu aja, aku mah hayu aja.” Tidak berapa lama merakapun tiba di
BIP, Ricky langsung memarkirkan mobilnya di lantai atas setelah beres parkir
mereka pun berjalan menuju tempat beradanya bioskop, setibanya disana merekapun
langsung mengantri membeli tiket dan membeli makanan sambil menunggu pintu
bioskopnya terbuka.
Pintu
bioskop pun terbuka mereaka menaiki tangga dan memberikan tiketnya kepada
petugas yang berjaga dan mencari tempat duduk mereka yang sesuai dengan
tiketnya. Dari awal sampai akhir mereka berdua serius melihat filmya sehingga tak terasa filmnya sudah selesai,merekapun
berjalan keluar dari gedung bioskop “yang lapar ga? kita makan yu?” Ricky
mengajak makan Fina “iya aku laper, mau makan apa?” Tanya Fina “kita makan di
kfc aja yang di lantai bawah.” Kata Ricky sambil berjalan ke lantai bawah “ iya
hayu.“ Jawab Fina sambil memegang tangan pacarnya.
Ketika
mereka berdua sedang berjalan dan sedang berpegangan tangan tiba-tiba dari
belakang ada yang menarik tangan Fina dengan keras “loe siapa? Berani-beraninya
loe jalan sama cowo gue!!!“ Bentak cewe itu kepada Fina. “Apa? Cowo kamu?” Fina
pun terkejut mendengar bahwa dia itu adalah cewenya. “ Dia Cuma temen aku Ver.”
Ricky bicara kepada pacarnya yang bernama Vera. ”Iya, dia itu cowo gue! gue Vera
cewenya bahkan gue udah tunangan sama Ricky” mukanya memerah seakan emosinya sangat
tinggi saat itu, mendengar perempuan itu berbicara saat itu bagaikan tersambar
petir yang begitu keras dia tak percaya bahwa cintanya telah di khianati. “apa
kamu bilang Rick?gue Cuma temen loe? Tega banget yah loe bohongin gue selama
ini! gue benci sama loe!!!“ Air matanya tak terbendung membasahi pipinya hatinya
seakan tercabik-cabik menjadi banyak dan seperti kaca yang telah pecah
berkeping-keping. Dia pun menampar Ricky dengan tangan kanan di depan mata
pacarnya, “ sori Fin gue gak bermaksud...” belum beres bicara Fina langsung
memotong pembicaraannya “udah lah, gue benci banget sama loe ! gue ga mau lagi liat
muka loe jangan pernah lagi loe cari gue!!!” Fina pun pergi dengan air mata yang
bercucuran dan dengan hatinya yang telah hancur, Ricky pun pergi bersama
pacarnya vera dia tidak memerdulikan keadaan Fina. Fina pulang sendiri dia
berjalan sepanjang jalan sambil memikirkan betapa bodohnya dia yang telah percaya oleh tipu muslihat lelaki itu dan
tidak memperdulikan apa yang dikatakan sahabatnya waktu itu.
Setelah
cape berkeliling mengitari kota bandung meraka bertiga pun memutuskan untuk makan di
BIP “ San gue laper nih.” ujar Dian kepada Sandi ”iya gue juga dong laper
banget nih kan udah sore, lebih baik kita makan dulu yu.“ Bella pun mengajak
makan kepada Sandi “ iya gue juga sama lapar gue dari tadi nyetir, yaudah kita
makan dulu, gue tau tempat makan yang enak di BIP.” Jawab Sandi sambil menambah
kecepatan mobilnya kearah BIP, ketika mereka hampir sampai ke BIP tiba-tiba Bella
yang sedang duduk di belakang melihat Fina yang sedang berjalan sendirian di
pinggir jalan sambil menangis. “Eh eh eh liat itu kan si Fina.“ Sambil menunjuk
kearah luar. “Oh iya itu si Fina, ngapain dia disana?” ujar Dian sambil
terheran. “Iya kita samperin dia, bentar gue parkirin dulu mobil.” sambil
memberhentikan mobil di pinggir jalan mereka pun keluar dari mobil dan
menghampiri Fina ”Fin kamu kenapa?” Tanya Bella “iya Fin kamu kenapa ko nangis
di pinggir jalan gitu. “ Ujar Dian “siapa yang bikin kamu kaya gini? Sandi pun
ikut bertanya. Fina pun tak mendengar semua perTanyaan mereka semua dia hanya
bisa memeluk sahabat nya Bella, dia tidak berkata-kata sedikit pun “yaudah kita
semuanya masuk ke mobil dulu ga enak tuh di liat sama orang-orang” Sandi
menyuruh mereka masuk kedalam mobil dan merekapun masuk kedalam mbil mewahnya Sandi.
”Yaudah mungkin dia lagi ga mau cerita sekarang, biarin saja jangan diganggu.“ Sandi
pun hanya bisa terdiam melihat Fina wanita yang dicintainya menangis
tersedu-sedu. “Anterin gue pulang San,gue mau pulang sekarang.” suara Fina yang
ter bata-bata karena menahan sakit di dadanya “ ia Fin sekarang kita pulang,aku
anterin kamu sampe rumah Fin” sebelum mengantar Fina pulang kerumahnya Sandi
mengantarkan dulu Dian sama Bella karena rumah Fina arahnya lebih jauh dari
mereka,Fina pun yang tadinya duduk di belakang pindah ke depan karena tinggal
mereka berdua, sepanjang jalan tak sedikit pun suara yang keluar dari mereka
berdua Cuma terdengar tangisan dari Fina. Setibanaya di rumah Fina mereka
mengobrol dulu sebentar didalam mobil. “Udah jangan di pikirin Fin jangan
terlarut dalam kesedihan kaya gitu dong” tangan Sandi mengelus-ngelus rambut
panjangnya Fina “ udah jangan nangis terus.“ jempol tangannya menghapus air
mata yang ada di matanya. “Udah udah sekarang kamu istirahat dulu jangan lupa
makan.“ Fina pun melihat wajah Sandi yang begitu perhatian” iya makasih banget
udah mau nganter aku puang kerumah, aku masuk dulu yah San.“ Finapun keluar
dari mobil dan masuk kedalam rumahnya “ iya sama-sama Fin.” Sandi pun langsung
pulang ke rumah untuk istirahat karena cape udah berkeliling kota Bandung.
Keesokan
harinya seperti biasa Fina pergi kesekolah dengan naik angkot,setibanya di
sekolah dia telah di tunggu oleh seseorang di gerbang sekolah dia tidak
memperdulikan lelaki itu dan terus berjalan kearah kelas lelaki itu memegang tangannya
dari belakang “apa lagi sih ?” sambil melepaskan tangannya. “Aku mau minta maaf
Fin” Kata Ricky meminta maaf “emang semuanya bisa di lupain hanya dengan
meminta maaf?” Fina sedikit marah berusaha untuk tidak terbujuk rayuannya “dengerin dulu penjelasan aku Fin, aku bisa
jelasin semuany.” Ricky memandang matanya
Fina. “Gada yang perlu dijelasin lagi semuanya udah jelas, kamu udah ngeduain
cinta aku, bohongin aku,belum cukup kamu sakitin aku?aku kira kamu bener-bener
cinta sama aku tapi nyatanya? kamu punya tunangan si vera, sakit hati aku tuh
Rick ! udah lah mulai saat ini kita PUTUS , jangan pernah ganggu aku lagi, makasih
atas semua luka yang kamu berikan” matanya berkaca-kaca menahan tangisannya,Fina
pun langsung pergi ke kelas.
Pagi
hari itu di kelas sudah ada sahabat-sahabatnya menunggu kedatangan Fina. Mereka
heran ketika melihat Fina datang ke kelas dengan menangis.”kenapa sih kamu Fin?
Ko datang-datang udah nangis?” Tanya Dian. “Iya Fin cerita dong kalo ada
masalah, siapa tahu kita bisa bantu kita kan sahabatan udah lama.“ Bella
membujuk Fina agar Fina menceritakan masalahnya” udah jangan di ganggu, ntar
juga dia pasti cerita kalo kalo dia mau.“ dengan Santai Sandi mengucapkannya. “
sori gue blum bisa cerita ntar aja istirahat gue ceritain semuanya di taman.” Akhirnya
Fina pun berbicara dan merekapun hanya bisa melihat Fina menangis.
Jam
istirahat pun telah tiba mereka seperti biasanya mereka berkumpul ditaman
belakang sekolah sekarang Fina mau menceritakan masalahnya kepada sahabatnya. ”gue bingung mulai dari mana nih,
yang jelas yang mau gue ceritain itu tentang pacar gue si Ricky kemaren pas gue
pulang beres nonton tiba-tiba datang tunangan si Ricky bentak-bentak gue ternyata
dia cwo berengsek! dia punya tunangan namanya si vera temen sekelasnya dia terus
tadi dia minta maaf ma gue tapi tadi gue langsung putusin aja dia gue benci
banget sama dia.” Air matanya tak bisa ditahan lagi mengalir membasahi pipinya,
hatinya bagaikan di tusuk-tusuk duri tajam, mereka bertiga serius mendengarkan
ceritanya. ”yang bener Fin ? wah asuu banget tuh cowo.” kata Fina dengan
mengepalkan tangannya. ”Kan udah Bella bilang dulu, dia tuh orangnya playboy
dan suka bohong Fin kamu sih ga percaya sama aku.” ujar Bella “ yaudah itukan
kesalahan kamu Fin jadi kedepannya kalo punya cowo harus yang baik dan diliat
dulu suafatnya kaya gimana, hapus tuh air matanya jelek tau kalo nangis terus.
“ sambil memberikan sapu tangan tanpa sadar Fina pun langsung memeluk Sandi
yang memberi sapu tangan. “Ga usah sedih Fin kta disini bakal bantuin semua
masalah kamu Fin.“ Bella menenangkan hati Fina.“ Ia bener banget Fin apalagi si
Sandi yang selalu perhatian sama loe hehehe.” Fina pun mulai berhenti menangis
dan mulai tersenyum karena di hibur oleh sahabat-sahabatnya , dia masih memeluk
sosok yang tinggi besar itu yaitu Sandi.
Hati
Sandi berdetak lebih kencang karena Fina memeluk dia, wanita yang Sangat di
cintainya itu akhirnya bisa dia peluk, tubuhnya hangat sehingga membuat Fina
nyaman didalam pelukan Sandi. “ ehm Fin sebenernya gue tuh ...” katanya terhenti karena sedikit ragu untuk
mengatakannya. “Gue tuh apa San ?” Tanya Fina sambil melihat mata Sandi yang
berwarna kecoklatan itu. “sebenernya gue tuh cinta sama kamu fin, dari pertama
kenal aku udah suka Cuma aku ga berani ngomong atau ngungkapin sama kamunya aku
takut kamu ga suka ma aku dan kamu nolak aku.” Sambil bergemetaran kakinya “Yakin
kamu cinta sama aku?” Dia nanya untuk meyakinkan hatinya. “Iya aku yakin ga salah Fin kalo aku memang cinta sama kamu,
gimana Fin?” Tanya Sandi dengan hati yang gelisah takut di tolak cintanya “
gimana apanya?”sambil tersenyum kepada Sandi. “Ya kamu mau ga jadi pacar aku? Fina
pun hanya menganggukan kepalanya tanda bahwa dia telah menerima cinta dari Sandi
“ sebenernya aku juga cinta sama kamu San Cuma aku nunggu kamu ga nembak-nembak
keburu Ricky yang nembak duluan, cewe tuh tidak suka menunggu San dan cewe tuh
sukanya yang pasti-pasti hehehe.” Akhirnya dia mengungkapkan hati yang sebenernya
bahwa dia mencintai Sandi. “Cie cie cie yang udah jadian jangan lupa PJ nya
hahaha“.Ujar Dian “selamat yahh kalian
udah jadian ikut seneng aja deh gue hhehe.“ Mereka pun akhirnya selalu bersama.
Akhirnya
Sandi dan Fina pun menjadi sepasang kekasih yang bahagia yang selalu bersama
disaat suka dan duka , 6 tahun kemudian mereka berdua menikah setelah wisuda
dari kuliahannya mereka tinggal bersama-sama, mereka di karunia seorang anak
perempuan yang menambah lengkap kebahagiaannya. Bella pun menikah dengan hadian
karena mereka juga saling cinta disaat mereka KKN di suatu tempat ketika
kuliahnya karena mereka satu kuliahan di salah satu universitas di kota
bandung. Persahabatan mereka terus berlanjut bukan hanya disaat sma saja tetapi
sampai mereka berkeluarga pun mereka tetap sahabat.
TAMAT