BAB I
BAGIAN AWAL
KATA
PENGANTAR
Alhamdulillahirabbil
alamin, puji syukur kami ucapkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, karena berkat dan
rahmat-Nya lah kami dapat menyelesaikan makalah ini. Pada makalah sederhana ini
kami memberikan sebuah judul yakni “Wawancara, Langkah Kecil Menggali
Informasi”. Disini kami akan memberikan penjelasan sederhana mengenai hal yang
menyangkut wawancara hingga pelaporannya.
Selanjutnya
kami mengucapkan terima kasih kepada guru kami yang telah membimbing kami dan
mencurahkan ilmu kepada kami agar kami dapat menjadi orang yang berguna bagi
bangsa, dan agama kami sendiri..
Dengan
hadirnya makalah ini kami mempunyai harapan agar nantinya makalah ini dapat
menjadi suatu sumber informasi tertulis yang dapat berguna bagi kita semua.
Bandung, 01 April 2013
Penulis
BAB II
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Apabila kita mengkaji tentang
wawncara, tentunya kita akan membahas tentang proses tanya jawab. Bukan hanya
itu saja, wawancara sendiri memiliki makna yang penting yakni suatu kegiatan
yang dilakukan untuk menggali informasi dari narasumber.
Kegiatan wawancara yang dilakukan
bukan hanya untuk mendapatkan informasi semata, melainkan juga dapat menguji
mental kita untuk bertanya dengan orang lain, apalagi bukan orang yang kita
kenal.
Di dunia jurnalistik, wawancara
merupakan suatu modal utama bagi jurnalis untuk mendapatkan informasi.
Informasi yang kita dapatkan dari hasil wawancara nantinya dapat kita ubah
menjadi suatu narasi agar penyampaiannya kepada khalayak dapat dimengerti.
Mengingat bahwa wawancara itu
penting untuk menggali informasi, maka oleh karena itu kami mengangkat judul
pada makalah ini “ Wawancara, Langkah Kecil Menggali Informasi “.
B. Rumusan
Masalah
Untuk
memudahkan pembaca memahami makalah ini, maka kami akan membatasi pembahasan
dalam makalah yang sederhana ini. Sehingga maksud dan tujuan kami sampai kepada
pembaca. Adapun batasan masalah yang akan kami paparkan adalah sebagai berikut
:
-
Apa itu wawancara ?
-
Bagaimana langkah-langkah dalam melakukan wawancara ?
-
Bagaimana cara menyajikan hasil laporan wawancara ?
C. Tujuan
Penulisan
Penulisan
makalah ini dimaksudkan untuk memberikan informasi secara konferhensif kepada
pembaca tentang cara memperoleh informasi dengan metode malakukan wawancara kepada
narasumber.
Disamping
itu kami juga berharap dengan adanya makalah ini, penilai kiranya memberikan
nilai yang baik . Sehingga penilaian objektif yang diberikan dapat memotivasi
kami untuk berkarya dan berbuat yang lebih di masa masa yang akan datang.
BAB III
PEMBAHASAN
A. Defenisi Wawancara
Wawancara
merupakan percakapan antara dua orang atau lebih dan berlangsung antara
narasumber dengan pewawancara untuk menggali informasi yang dibutuhkan pewawancara
yang didapat dari narasumber.
Wawancara
dibagi menjadi dua, yaitu :
1.
Wawancara bebas, yaitu pewawancara tidak menyiapkan pertanyaan terlebih dahulu kepada
narasumber dikarenakan beberapa faktor seperti suasana.
2.
Wawancara terpimpin, yaitu pewawancara telah menyiapkan pertanyaan-pertanyaan
untuk diajukan kepada narasumber sebelum kegiatan wawancara dimulai.
Dalam
melakukan suatu wawancara, ada beberapa hal yang harus diketahui oleh
pewawancara, antara lain :
Posisi duduk harus
sopan ( jangan bersikap menentang ).
Membuat wawancara
dengan salam pembuka, perkenalan diri, dan asal lembaga.
Suara haruslah jelas
agar dapat ditangkap oleh narasumber.
Jangan memberikan
pertanyaan yang dapat menyinggung ataupun menyudutkan narasumber.
-
Penyelaan dalam wawancara dapat dilakukan
setelah narasumber memberikan penjelasan.
Menutup wawancara
dengan salam penutup dan berterima kasih kepada narasumber atas informasi yang
diberikan.
Bentuk wawancara yang
dilakukan tidaklah harus pewawancara dan narasmber bertatap muka langsung,
melainkan ada cara lain, seperti :
·
Wawancara pribadi
·
Wawancara telepon
·
Wawancara kelompok
·
Wawancara spontan
Dalam melakukan
wawancara, haruslah kita mencatat apa saja jawaban dari narasumber tentang
masalah yang sedang dibicarakan. Mencatat pokok-pokok jawaban dari narasumber
tentunya penting, agar informasi yang diberikan dapat diingat dan dengan mudah
untuk dijadikan suatu narasi oleh pewawancara agar penyampaian informasi dari
narasumber dapat dengan mudah dipahami. Dalam menulis jawaban dari narasumber,
sebaiknya pewawancara haruslah memperhatikan :
·
Kata-kata yang diucapkan narasumber
hendaknya ditulis apa adanya. Hal ini akan membuat cerita tersebut hidup.
Seolaholah narasumber langsung bercerita pada setiap pembaca. Keterangan
mengenai keadaan sekitar narasumber membantu pembaca untuk melihat narasumber
ketika diwawancarai.
·
Kejadian-kejadian,
keterangan-keterangan, dan pendapat-pendapat yang diberikan narasumber
mempunyai bobot terhadap tulisan, namun usahakanlah agar lebih jeli dalam
penyampaiannya.
·
Wawancara menjadi efektif jika tujuan
pewawancara jelas, yaitu untuk memberi informasi, hiburan, bimbingan praktis,
atau laporan.
B.
Langkah-Langkah Melakukan Wawancara
Dalam melakukan suatu
wawancara, haruslah kita ketahui bagaimana langkah-langkah untuk melakukannya,
agar pewawancara tidak salah ketika melkukannya.
Langkah-langkah dalam
melakukan wawancara adalah sebagai berikut :
·
Menetapkan tujuan wawancara
Sebelum wawancara
dilakukan, perlu ditetapkan tujuan
wawancara. Penetapan tujuan ini dilakukan agar pertanyaan
yang kalian ajukan kepada narasumber bisa terarah pada
informasi yang kita butuhkan sehingga wawancara akan
berhasil.
wawancara. Penetapan tujuan ini dilakukan agar pertanyaan
yang kalian ajukan kepada narasumber bisa terarah pada
informasi yang kita butuhkan sehingga wawancara akan
berhasil.
·
Menyiapkan daftar pertanyaan
Wawancara adalah proses
dialog antara orang yang mencari
informasi dengan orang yang memberikan informasi. Dalam
dialog terjadi karena adanya pertanyaan dari pewawancara dan
jawaban dari narasumber. Berikut adalah petunjuk penyusunan
daftar pertanyaan dalam wawancara.
a. Pertanyaan disusun berdasarkan tujuan wawancara.
b. Upayakan satu pertanyaan untuk menggali satu informasi.
c. Kalimat tanya disusun dengan singkat dan jelas.
d. Daftar pertanyaan dibicarakan dulu dengan orang yang
lebih mengerti.
informasi dengan orang yang memberikan informasi. Dalam
dialog terjadi karena adanya pertanyaan dari pewawancara dan
jawaban dari narasumber. Berikut adalah petunjuk penyusunan
daftar pertanyaan dalam wawancara.
a. Pertanyaan disusun berdasarkan tujuan wawancara.
b. Upayakan satu pertanyaan untuk menggali satu informasi.
c. Kalimat tanya disusun dengan singkat dan jelas.
d. Daftar pertanyaan dibicarakan dulu dengan orang yang
lebih mengerti.
·
Melakukan wawancara
Proses melakukan
wawancara dilakukan dengan beberapa
tahapan. Meskipun tahapan itu bukan merupakan tahapan
baku, paling tidak tahapan-tahapan itu bisa menjadi pemandu
kalian dalam berwawancara agar bisa berhasil.
a. Pendahuluan
Pewawancara membuat janji dulu dengan narasumber,
kapan dan dimana narasumber bersedia diwawancarai.
Jangan lupa sampaikan tujuan wawancara kepada
narasumber.
b. Pembukaan
Awalilah dengan pembicaraan ringan, seperti menanyakan
kabar dan kondisi narasumber serta tunjukkan sikap yang
ramah dan bersahabat.
c. Tahap inti
Ajukan pertanyaan secara urut, singkat, dan jelas. Lakukan
perekaman selain pencatatan. Hindarilah pertanyaan yang
memojokkan atau menginterogasi.
d. Penutup
Akhiri wawancara dengan kesan yang baik dan
menyenangkan. Jangan lupa ucapkan terima kasih atas
waktu dan kesediaan narasumber diwawancarai.
tahapan. Meskipun tahapan itu bukan merupakan tahapan
baku, paling tidak tahapan-tahapan itu bisa menjadi pemandu
kalian dalam berwawancara agar bisa berhasil.
a. Pendahuluan
Pewawancara membuat janji dulu dengan narasumber,
kapan dan dimana narasumber bersedia diwawancarai.
Jangan lupa sampaikan tujuan wawancara kepada
narasumber.
b. Pembukaan
Awalilah dengan pembicaraan ringan, seperti menanyakan
kabar dan kondisi narasumber serta tunjukkan sikap yang
ramah dan bersahabat.
c. Tahap inti
Ajukan pertanyaan secara urut, singkat, dan jelas. Lakukan
perekaman selain pencatatan. Hindarilah pertanyaan yang
memojokkan atau menginterogasi.
d. Penutup
Akhiri wawancara dengan kesan yang baik dan
menyenangkan. Jangan lupa ucapkan terima kasih atas
waktu dan kesediaan narasumber diwawancarai.
·
Melaporkan hasil wawancara
Hasil wawancara
dituliskan sebagai bentuk laporan.
Beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam menyusun laporan
hasil wawancara.
1. Perhatikan kaidah penulisan laporan.
2. Jangan mencampuri hasil wawancara dengan pendapat
sendiri.
3. Pilihlah data yang relevan dengan permasalahan.
4. Jaga nama baik narasumber dan bila perlu jaga kerahasiaan
identitas narasumber.
Beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam menyusun laporan
hasil wawancara.
1. Perhatikan kaidah penulisan laporan.
2. Jangan mencampuri hasil wawancara dengan pendapat
sendiri.
3. Pilihlah data yang relevan dengan permasalahan.
4. Jaga nama baik narasumber dan bila perlu jaga kerahasiaan
identitas narasumber.
C. Contoh Wawancara
Berikut ini adalah contoh wawancara
Tema
: Pergaulan Negatif Remaja
Narasumber
: Dra. Winarsih
Dialog wawancara
Pewawancara : Selamat siang, Bu saya ingin mewawancarai
ibu untuk mendapatkan
informasi mengenai perilaku remaja saat ini. Apakah ibu bersedia ?
Narasumber
: Selamat siang juga. Tentu, silahkan !
Pewawancara
: Bagaimana menurut ibu perilaku remaja saat ini ?
Narasumber
: Menurut saya, perilaku remaja saat ini boleh dibilang agak menyimpang dari
sebagian norma yang ada.
Pewawancara :
Yang dikatakan remaja itu siapa saja ?
Narasumber
: Remaja adalah orang yang berusia sekitar 14 sampai 17 tahun
Pewawancara
: Seperti apa bentuk penyimpangan remaja pada saat ini ?
Narasumber
: Penyalahgunaan obat-obatan, geng-geng motor, merokok dsb.
Pewawancara : Apa yang menyebabkan remaja melakukan
tindakan negatif ? adakah faktor lain ?
Narasumber : Biasanya, remaja melakukan penyimpangan
dikarenakan beberapa faktor, ada dari
dalam diri mereka maupun dari luar diri mereka. Dari dalam diri mereka, dapat
berupa dorongan yang kuat untuk melakukan tindakan negatif. Adapun dari luar
diri mereka, dapat berupa ajakan teman, pergaulan ga tata cara sosial mereka.
Begitu sekiranya.
Pewawancara : Adakah cara agar remaja tersebut dapat
keluar dari pergaulan negatif itu sendri ?
Narasumber : Dengan dukungan orang tua dan pihak
sekolah mudah-mudahan remaja tersebut dapat kembali ke jalan yang benar.
Pewawancara : Bagaimana bentuk peranan orang tua dan
sekolah dalam menghadapi pergaulan negatif remaja menurut Ibu ?
Narasumber : Pihak orang tua seharusnya lebih intensif
dalam menghadapinya, dikarenakan keluarga adalah media pertama dalam pergaulan
sang remaja dari kecil, bentuknya dapat berupa memotivasi anaknya, mengontrol
maupun pemberian nasehat. Jika di pihak sekolah dapat berupa hukuman, sanksi,
maupun pelaporan.
Pewawancara : Baiklah Bu, terima kasih atas waktu dan
informasianya, semoga berguna nantinya. Selamat siang.
Narasumber: Baik,
terima kasih. Selamat siang kembali.
D. Contoh Laporan Hasil Wawancara
Narasumber
: Dra. Winarsih
Tema
: Remaja dan Pergaulannya
Waktu
:
08 Maret 2012
1.
Siapa saja yang dapat digolongkan sebagai remaja?
2.
Usia 14 samapai 17 tahun merupakan usia remaja.
3.
Permasalahan apa yang dihadapi remaja saat sekarang
ini?
·
Di sekolah :
-
Ikut serta dalam geng-geng yang bersifat merusak.
-
Gaya berpakaian yang tidak sesuai dengan norma atau
adab berpakaian.
-
Berdandan terlalu berlebihan.
·
Di masyarakat :
-
Penggunaan NARKOBA.
-
Penyalahgunaan obat-obatan.
-
Geng-geng motor
4.
Faktor apa saja yang mempengaruhi pergaulan seseorang?
·
Dalam diri :
-
Kemauan
-
Dorongan dalam diri
·
Dari luar diri :
-
Pergaulan bebas
-
Lingkungan sosial
-
Pertemanan
5.
Bagaimana peranan pihak-pihak yang bersangkutan
tentang pergaulan negatif remaja?
- Mengontrol dan
mengawasi pergaulan anaknya.
- Mengarahkan
kepada anak agar berbuat yang baik.
- Memberikan
motivasi jika pergaulan anak berefek positif.
·
Sekolah :
- Memberikan
penyuluhan kepada para siswa.
- Memberikan kegiatan
yang dapat menjadikan siswa untuk lebih melupakan hal yang dianggap menyeleweng.
- Mengadakan
olimpiade bagi siswa.
Narasumber
(
Dra. Winarsih )
BAB IV
PENUTUP
A. Kesimpulan
Dari bab pembahasan tadi, maka dapat disimpulkan bahwa
wawancara adalah suatu kegiatan yang dilakukan oleh seseorang untuk mendapatkan
informasi yang akurat dari narasumber yang dianggap terpercaya.
Dalam melakukan wawancara pewawancara haruslah
bersikap sopan dan tidak boleh menyinggung jawaban narasumber. Agar wawancara
kita berhasil maka haruslah kita mengetahui topik yang sedang dibicarakan dan
buatlah pertanyaan tentang bagian yang tidak jelas yang termasuk dalam kategori
topik yang dibahas.
Menyajikan hasil wawancara dapat berupa pertanyaan
yang diselingi oleh jawaban dari narasumber. Untuk mempublikasikan hasil
wawancara agar masyarakat mengetahui dan paham atas hasil wawancara, maka dari
susunan pertanyaan tadi agar diubah dalam bentuk narasi.
B. Saran
Kami menyadari bahwa makalah kami masih belum
sempurna, dikarenakan keterbatasan pengetahuan kami dan oleh karena itu kritik
dan saran kepada pembaca sangat kami tunggu.
Wawancara merupakan kegiatan yang menyenangkan,
disamping kita dapat mengetahui informasi, kita juga dapat mengenal banyak
tokoh agar dapat belajar dari pengalaman mereka.
DAFTAR PUSTAKA
1. Batuah, Malin. “ Langkah-langkah melakukan
wawancara”. http://bahasaindonesiayh.blogspot.com/2012/05/langkah-langkah-melakukan-wawancara.html (
diakses pada 30 Mei 2012 )
2. Anonim. “ Pengertian Wawancara dan Teknik
Wawancara. http://id.shvoong.com/humanities/theory-criticism/2035973-pengertian-wawancara-dan-teknik-wawancara/ (
diakses pada 12 Agustus 2010 )
3. Yunus, Ahmad. “ Cara Penulisan Daftar
Pustaka “.http://penayunus.wordpress.com/2010/02/17/cara-penulisan-daftar-pustaka-dari-internet/ ( diakses
pada 17 Februari 2010 )
silahkan joe semoga bermanfaat.
BalasHapusterimakasih, sangat bermanfaat^^
BalasHapusIzin copas
BalasHapus