Kamis, 26 September 2013

contoh makalah wawancara




BAB I
BAGIAN AWAL

KATA PENGANTAR
Alhamdulillahirabbil alamin, puji syukur kami ucapkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, karena berkat dan rahmat-Nya lah kami dapat menyelesaikan makalah ini. Pada makalah sederhana ini kami memberikan sebuah judul yakni “Wawancara, Langkah Kecil Menggali Informasi”. Disini kami akan memberikan penjelasan sederhana mengenai hal yang menyangkut wawancara hingga pelaporannya.
Selanjutnya kami mengucapkan terima kasih kepada guru kami yang telah membimbing kami dan mencurahkan ilmu kepada kami agar kami dapat menjadi orang yang berguna bagi bangsa, dan agama kami sendiri..
Dengan hadirnya makalah ini kami mempunyai harapan agar nantinya makalah ini dapat menjadi suatu sumber informasi tertulis yang dapat berguna bagi kita semua.

Bandung, 01 April 2013


Penulis






BAB II
PENDAHULUAN
A.    Latar Belakang

Apabila kita mengkaji tentang wawncara, tentunya kita akan membahas tentang proses tanya jawab. Bukan hanya itu saja, wawancara sendiri memiliki makna yang penting yakni suatu kegiatan yang dilakukan untuk menggali informasi dari narasumber.
Kegiatan wawancara yang dilakukan bukan hanya untuk mendapatkan informasi semata, melainkan juga dapat menguji mental kita untuk bertanya dengan orang lain, apalagi bukan orang yang kita kenal.
Di dunia jurnalistik, wawancara merupakan suatu modal utama bagi jurnalis untuk mendapatkan informasi. Informasi yang kita dapatkan dari hasil wawancara nantinya dapat kita ubah menjadi suatu narasi agar penyampaiannya kepada khalayak dapat dimengerti.
Mengingat bahwa wawancara itu penting untuk menggali informasi, maka oleh karena itu kami mengangkat judul pada makalah ini “ Wawancara, Langkah Kecil Menggali Informasi “.

B.     Rumusan Masalah
Untuk memudahkan pembaca memahami makalah ini, maka kami akan membatasi pembahasan dalam makalah yang sederhana ini. Sehingga maksud dan tujuan kami sampai kepada pembaca. Adapun batasan masalah yang akan kami paparkan adalah sebagai berikut :
-          Apa itu wawancara ?
-          Bagaimana langkah-langkah dalam melakukan wawancara ?
-          Bagaimana cara menyajikan hasil laporan wawancara ?



C.     Tujuan Penulisan
Penulisan makalah ini dimaksudkan untuk memberikan informasi secara konferhensif kepada pembaca tentang cara memperoleh informasi dengan metode malakukan wawancara kepada narasumber.
Disamping itu kami juga berharap dengan adanya makalah ini, penilai kiranya memberikan nilai yang baik . Sehingga penilaian objektif yang diberikan dapat memotivasi kami untuk berkarya dan berbuat yang lebih di masa masa yang akan datang.


















BAB III
PEMBAHASAN
A.    Defenisi Wawancara

Wawancara merupakan percakapan antara dua orang atau lebih dan berlangsung antara narasumber dengan pewawancara untuk menggali informasi yang dibutuhkan pewawancara yang didapat dari narasumber.
Wawancara dibagi menjadi dua, yaitu :
1.      Wawancara bebas, yaitu pewawancara tidak menyiapkan pertanyaan terlebih dahulu kepada narasumber dikarenakan beberapa faktor seperti suasana.
2.      Wawancara terpimpin, yaitu pewawancara telah menyiapkan pertanyaan-pertanyaan untuk diajukan kepada narasumber sebelum kegiatan wawancara dimulai.
Dalam melakukan suatu wawancara, ada beberapa hal yang harus diketahui oleh pewawancara, antara lain :
Posisi duduk harus sopan ( jangan bersikap menentang ).
Membuat wawancara dengan salam pembuka, perkenalan diri, dan asal lembaga.
Suara haruslah jelas agar dapat ditangkap oleh narasumber.
Jangan memberikan pertanyaan yang dapat menyinggung ataupun menyudutkan narasumber.
-          Penyelaan dalam wawancara dapat dilakukan setelah narasumber memberikan penjelasan.
Menutup wawancara dengan salam penutup dan berterima kasih kepada narasumber atas informasi yang diberikan.
Bentuk wawancara yang dilakukan tidaklah harus pewawancara dan narasmber bertatap muka langsung, melainkan ada cara lain, seperti :
·         Wawancara pribadi
·         Wawancara telepon
·         Wawancara kelompok
·         Wawancara spontan
Dalam melakukan wawancara, haruslah kita mencatat apa saja jawaban dari narasumber tentang masalah yang sedang dibicarakan. Mencatat pokok-pokok jawaban dari narasumber tentunya penting, agar informasi yang diberikan dapat diingat dan dengan mudah untuk dijadikan suatu narasi oleh pewawancara agar penyampaian informasi dari narasumber dapat dengan mudah dipahami. Dalam menulis jawaban dari narasumber, sebaiknya pewawancara haruslah memperhatikan :
·         Kata-kata yang diucapkan narasumber hendaknya ditulis apa adanya. Hal ini akan membuat cerita tersebut hidup. Seolaholah narasumber langsung bercerita pada setiap pembaca. Keterangan mengenai keadaan sekitar narasumber membantu pembaca untuk melihat narasumber ketika diwawancarai.
·         Kejadian-kejadian, keterangan-keterangan, dan pendapat-pendapat yang diberikan narasumber mempunyai bobot terhadap tulisan, namun usahakanlah agar lebih jeli dalam penyampaiannya.
·         Wawancara menjadi efektif jika tujuan pewawancara jelas, yaitu untuk memberi informasi, hiburan, bimbingan praktis, atau laporan.

B.     Langkah-Langkah Melakukan Wawancara
Dalam melakukan suatu wawancara, haruslah kita ketahui bagaimana langkah-langkah untuk melakukannya, agar pewawancara tidak salah ketika melkukannya.
Langkah-langkah dalam melakukan wawancara adalah sebagai berikut :
·         Menetapkan tujuan wawancara
Sebelum wawancara dilakukan, perlu ditetapkan tujuan
wawancara. Penetapan tujuan ini dilakukan agar pertanyaan
yang kalian ajukan kepada narasumber bisa terarah pada
informasi yang kita butuhkan sehingga wawancara akan
berhasil.
·         Menyiapkan daftar pertanyaan
Wawancara adalah proses dialog antara orang yang mencari
informasi dengan orang yang memberikan informasi. Dalam
dialog terjadi karena adanya pertanyaan dari pewawancara dan
jawaban dari narasumber. Berikut adalah petunjuk penyusunan
daftar pertanyaan dalam wawancara.
a. Pertanyaan disusun berdasarkan tujuan wawancara.
b. Upayakan satu pertanyaan untuk menggali satu informasi.
c. Kalimat tanya disusun dengan singkat dan jelas.
d. Daftar pertanyaan dibicarakan dulu dengan orang yang
lebih mengerti.
·         Melakukan wawancara
Proses melakukan wawancara dilakukan dengan beberapa
tahapan. Meskipun tahapan itu bukan merupakan tahapan
baku, paling tidak tahapan-tahapan itu bisa menjadi pemandu
kalian dalam berwawancara agar bisa berhasil.
a. Pendahuluan
Pewawancara membuat janji dulu dengan narasumber,
kapan dan dimana narasumber bersedia diwawancarai.
Jangan lupa sampaikan tujuan wawancara kepada
narasumber.
b. Pembukaan
Awalilah dengan pembicaraan ringan, seperti menanyakan
kabar dan kondisi narasumber serta tunjukkan sikap yang
ramah dan bersahabat.
c. Tahap inti
Ajukan pertanyaan secara urut, singkat, dan jelas. Lakukan
perekaman selain pencatatan. Hindarilah pertanyaan yang
memojokkan atau menginterogasi.
d. Penutup
Akhiri wawancara dengan kesan yang baik dan
menyenangkan. Jangan lupa ucapkan terima kasih atas
waktu dan kesediaan narasumber diwawancarai.
·         Melaporkan hasil wawancara
Hasil wawancara dituliskan sebagai bentuk laporan.
Beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam menyusun laporan
hasil wawancara.
1. Perhatikan kaidah penulisan laporan.
2. Jangan mencampuri hasil wawancara dengan pendapat
sendiri.
3. Pilihlah data yang relevan dengan permasalahan.
4. Jaga nama baik narasumber dan bila perlu jaga kerahasiaan
identitas narasumber.
C.    Contoh Wawancara

Berikut ini adalah contoh wawancara

Tema             : Pergaulan Negatif Remaja
Narasumber   : Dra. Winarsih



Dialog wawancara
Pewawancara  : Selamat siang, Bu saya ingin mewawancarai ibu untuk                                                                                mendapatkan informasi mengenai perilaku remaja saat ini. Apakah ibu bersedia ?
Narasumber     : Selamat siang juga. Tentu, silahkan !
Pewawancara  : Bagaimana menurut ibu perilaku remaja saat ini ?
Narasumber     : Menurut saya, perilaku remaja saat ini boleh dibilang         agak  menyimpang dari sebagian norma yang ada.   
Pewawancara   : Yang dikatakan remaja itu siapa saja ?
Narasumber      : Remaja adalah orang yang berusia sekitar 14 sampai 17 tahun
Pewawancara    : Seperti apa bentuk penyimpangan remaja pada saat ini ?
Narasumber    : Penyalahgunaan obat-obatan, geng-geng motor, merokok dsb.
Pewawancara   : Apa yang menyebabkan remaja melakukan tindakan negatif ? adakah faktor lain ?
Narasumber     : Biasanya, remaja melakukan penyimpangan dikarenakan   beberapa faktor, ada dari dalam diri mereka maupun dari luar diri mereka. Dari dalam diri mereka, dapat berupa dorongan yang kuat untuk melakukan tindakan negatif. Adapun dari luar diri mereka, dapat berupa ajakan teman, pergaulan ga tata cara sosial mereka. Begitu sekiranya.
Pewawancara  : Adakah cara agar remaja tersebut dapat keluar dari pergaulan negatif itu sendri ?
Narasumber     : Dengan dukungan orang tua dan pihak sekolah mudah-mudahan remaja tersebut dapat kembali ke jalan yang benar.
Pewawancara  : Bagaimana bentuk peranan orang tua dan sekolah dalam menghadapi pergaulan negatif remaja menurut Ibu ?
Narasumber     : Pihak orang tua seharusnya lebih intensif dalam menghadapinya, dikarenakan keluarga adalah media pertama dalam pergaulan sang remaja dari kecil, bentuknya dapat berupa memotivasi anaknya, mengontrol maupun pemberian nasehat. Jika di pihak sekolah dapat berupa hukuman, sanksi, maupun pelaporan.
Pewawancara  : Baiklah Bu, terima kasih atas waktu dan informasianya, semoga berguna nantinya. Selamat siang.
Narasumber: Baik, terima kasih. Selamat siang kembali.
D.    Contoh Laporan Hasil Wawancara
Narasumber                         : Dra. Winarsih
Tema                                   : Remaja dan Pergaulannya
Waktu                                  : 08 Maret 2012
1.      Siapa saja yang dapat digolongkan sebagai remaja?
2.      Usia 14 samapai 17 tahun merupakan usia remaja.
3.      Permasalahan apa yang dihadapi remaja saat sekarang ini?
·         Di sekolah :
-          Ikut serta dalam geng-geng yang bersifat merusak.
-          Gaya berpakaian yang tidak sesuai dengan norma atau adab berpakaian.
-          Berdandan terlalu berlebihan.
·         Di masyarakat :
-          Penggunaan NARKOBA.
-          Penyalahgunaan obat-obatan.
-          Geng-geng motor
4.      Faktor apa saja yang mempengaruhi pergaulan seseorang?
·         Dalam diri :
-          Kemauan
-          Dorongan dalam diri

·         Dari luar diri :
-          Pergaulan bebas
-          Lingkungan sosial
-          Pertemanan
5.      Bagaimana peranan pihak-pihak yang bersangkutan tentang pergaulan negatif remaja?
·         Orang tua :
-        Mengontrol dan mengawasi pergaulan anaknya.
-        Mengarahkan kepada anak agar berbuat yang baik.
-        Memberikan motivasi jika pergaulan anak berefek positif.

·         Sekolah :
-          Memberikan penyuluhan kepada para siswa.
-          Memberikan kegiatan yang dapat menjadikan siswa untuk lebih melupakan hal yang dianggap menyeleweng.
-          Mengadakan olimpiade bagi siswa.

Narasumber
(       Dra. Winarsih       )














BAB IV
PENUTUP
A.     Kesimpulan

Dari bab pembahasan tadi, maka dapat disimpulkan bahwa wawancara adalah suatu kegiatan yang dilakukan oleh seseorang untuk mendapatkan informasi yang akurat dari narasumber yang dianggap terpercaya.
Dalam melakukan wawancara pewawancara haruslah bersikap sopan dan tidak boleh menyinggung jawaban narasumber. Agar wawancara kita berhasil maka haruslah kita mengetahui topik yang sedang dibicarakan dan buatlah pertanyaan tentang bagian yang tidak jelas yang termasuk dalam kategori topik yang dibahas.
Menyajikan hasil wawancara dapat berupa pertanyaan yang diselingi oleh jawaban dari narasumber. Untuk mempublikasikan hasil wawancara agar masyarakat mengetahui dan paham atas hasil wawancara, maka dari susunan pertanyaan tadi agar diubah dalam bentuk narasi.


B.     Saran

Kami menyadari bahwa makalah kami masih belum sempurna, dikarenakan keterbatasan pengetahuan kami dan oleh karena itu kritik dan saran kepada pembaca sangat kami tunggu.
Wawancara merupakan kegiatan yang menyenangkan, disamping kita dapat mengetahui informasi, kita juga dapat mengenal banyak tokoh agar dapat belajar dari pengalaman mereka.




DAFTAR PUSTAKA
1.      Batuah, Malin. “ Langkah-langkah melakukan wawancara”. http://bahasaindonesiayh.blogspot.com/2012/05/langkah-langkah-melakukan-wawancara.html  ( diakses pada 30 Mei 2012 )
2.      Anonim. “ Pengertian Wawancara dan Teknik Wawancara. http://id.shvoong.com/humanities/theory-criticism/2035973-pengertian-wawancara-dan-teknik-wawancara/  ( diakses pada 12 Agustus 2010 )
3.      Yunus, Ahmad. “ Cara Penulisan Daftar Pustaka “.http://penayunus.wordpress.com/2010/02/17/cara-penulisan-daftar-pustaka-dari-internet/ ( diakses pada 17 Februari 2010 )




3 komentar: